5 Hal Ini Menandakan Jika Anda Belum Layak Beli Rumah Sendiri

Suatu ketika Andi mendengar kabar bahwa seorang temannya, baru saja membeli rumah sendiri. Usia teman tersebut sebaya dengan Andi, penghasilannya pun tidak jauh berbeda. Lalu mengapa ia bisa beli rumah dan Andi belum, padahal keinginan untuk punya rumah sudah sangat besar.
Cerita tersebut mungkin lumrah Anda dengar dalam kehidupan sehari-hari atau malah pernah dialami sendiri. Sebenarnya, mewujudkan cita-cita punya rumah bukan hanya soal ada atau tidaknya kemauan serta dana untuk membeli, tapi juga berkaitan dengan prioritas.
Lima hal di bawah ini dapat membantu Anda menentukan, apakah punya rumah hanyalah sebatas keinginan atau memang prioritas yang perlu direalisasikan.
1. Tidak Punya Tabungan

Membeli rumah memang memerlukan dana yang tidak sedikit. Walaupun pendapatan yang dimiliki tidak terlalu besar, misalnya di bawah Rp7 juta, namun Anda dapat menabung sedikit demi sedikit untuk biaya rumah dengan pengaturan keuangan yang baik.
Uang muka, biaya cicilan, biaya perawatan, dan kebutuhan tak terduga lainnya bisa Anda atasi dengan uang yang telah disisihkan di tabungan tersebut. Lalu bagaimana jika Anda belum mulai membuka tabungan khusus untuk membeli rumah? Bisa jadi, memiliki tempat tinggal belum jadi prioritas Anda.
2. Punya Kredit Buruk & Banyak Hutang
Kebiasaan menunggak tagihan kartu kredit, telepon, air, listrik, dan juga cicilan lainnya atau bahkan tidak melunasinya bisa membuat Anda dicap dengan kredit buruk. Catatan jelek ini bisa menjadi salah satu indikasi bahwa Anda memiliki keadaan finansial yang tidak baik.
Keadaan bad credit juga bisa semakin parah jika Anda kerap menggunakan kartu kredit secara tidak bijak. Hal-hal ini bisa berdampak buruk ketika Anda akan mengajukan KPR. Bisa-bisa bank tidak menyetujui pinjaman dan mimpi punya rumah sendiri pun harus dikubur.
Apabila Anda sudah bersiap-siap untuk membeli rumah, bersihkan dulu seluruh catatan kredit buruk tersebut. Mulailah juga untuk menggunakan kartu kredit untuk kebutuhan-kebutuhan yang penting atau esensial saja.
3. Kerap Berpindah Pekerjaan
Bukan hanya catatan kredit, bank pemberi dana KPR juga akan memeriksa histori pekerjaan dan pendapatan Anda. Jika kerap berpindah pekerjaan, ada potensi pemasukan yang tidak stabil sehingga dianggap tidak siap secara finansial untuk mengajukan kredit rumah.
Faktanya mereka akan mengalkulasi rata-rata pendapatan Anda selama 24 bulan ke belakang. Jika dianggap layak, maka bank pun dapat dengan mulus mengabulkan permohonan KPR tersebut.
4. Belum Yakin dengan Rumah yang Diinginkan
Saat seseorang fokus untuk bisa memiliki rumah sendiri, ia akan membuat perencanaan lengkap dari A hingga Z, termasuk jenis serta tipe rumah yang diinginkannya. Jika sama sekali belum pernah memikirkannya, evaluasi kembali keinginan Anda untuk membeli rumah.
Tipe rumah sendiri bisa membantu seseorang mementukan segala hal yang terkait dengan hunian tersebut. Contohnya berapa banyak uang yang harus dikumpulkan, KPR yang dapat mengakomodir pembeliannya, hingga hal-hal kecil lainnya seperti konsep desain dan penataannya.
5. Belum Mantap untuk Menetap
Jika Anda termasuk sebagai seorang petualang yang tidak senang menetap di satu area, itu berarti beli rumah sendiri bukanlah hal yang tepat. Sebaliknya, jika sudah mantap tinggal, setidaknya tiga hingga lima tahun di satu daerah, jangan tunggu lama-lama dan tentukan pilihan Anda.
Jika lima hal di atas tidak menggambarkan situasi Anda saat ini, selamat! Itu berarti Anda sudah siap untuk memiliki rumah sendiri. Ayo cari hunian impian Anda di sini, UrbanIndo punya banyak pilihannya untuk Anda.
Oleh Tiara Syahra Syabani  urbanindo.com Last updated Apr 13, 2017